Sabtu, 06 April 2013

Di Vietnam, Wanita Terpaksa Aborsi Jika Hamil Bayi Perempuan







Bisa dikatakan, kita beruntung
tinggal di Indonesia. Di negara
yang meninggikan jenis kelamin
tertentu, ada banyak hal
menyakitkan yang harus dilalui
wanita. Di Vietnam misalnya,
para orang tua lebih menyukai
anak laki-laki, sehingga wanita
yang mengandung bayi
perempuan terpaksa melakukan
aborsi. Inilah salah satu cerita
memilukan seorang wanita dari
Vietnam.
Aku menderita karena
melakukan aborsi
Dilansir Ucanews , wanita
Vietnam bernama Hoai Anh, 37
tahun. bercerita bahwa dia
melakukan aborsi saat
kehamilannya mencapai usia 14
minggu. Saat itu, hasil
pemeriksaan USG menunjukkan
bahwa Hoai Anh mengandung
bayi perempuan. “Saya sangat
menderita karena nyawa anak
saya hilang. Jika orang tua saya
dulu melakukan aborsi karena
jenis kelamin, saya tidak akan
pernah ada,” ujarnya sambil
menangis.
Hoai Anh tampak sangat pucat
dan kurus, dia mengaku
kehilangan berat badan hingga
5 kg sejak melakukan aborsi.
Apa yang dilakukan Hoai Anh
bukan tanpa alasan. Dalam
masyarakat Vietnam, anak laki-
laki akan menjadi ahli waris dan
menjadi penjaga orang tua saat
mereka sudah lanjut usia. Hal
inilah yang membuat kedudukan
laki-laki lebih tinggi dan lebih
disukai. Sehingga dalam satu
keluarga, diharapkan ada bayi
laki-laki yang dilahirkan.
Suami Hoai Anh adalah petinggi
Partai Komunis, sehingga
mereka tidak dapat melawan
aturan 2 anak dalam satu
keluarga. Hoai Anh dan
suaminya telah memiliki satu
anak perempuan berusia 9
tahun. Secara otomatis, mereka
tidak bisa lagi memiliki anak
perempuan dan harus memiliki
anak laki-laki.
Lahirkan bayi laki-laki, atau
biarkan suamimu dengan
wanita lain!
Tekanan yang dialami Hoai Anh
semakin berat saat mertuanya
semakin mendesak untuk
memiliki cucu laki-laki. “Kamu
harus memiliki anak laki-laki,
atau biarkan suamimu mencari
wanita lain untuk melahirkan
bayi laki-laki,” ujar Hoai Anh
mengutip perkataan mertuanya.
Sama seperti wanita lain di
Vietnam, Hoai Anh tidak punya
kebebasan. Hal ini juga yang
menyebabkan keseimbangan
jenis kelamin anak laki-laki dan
anak perempuan di Vietnam
tidak seimbang.
Walaupun pemerintah sudah
melarang praktik pemilihan
jenis kelamin, dan memberi
beasiswa untuk pasangan yang
memiliki anak perempuan,
tetap saja masyarakat Vietnam
lebih mengharapkan anak laki-
laki dengan cara apapun.

Tidak ada komentar: